Senin, 05 Februari 2018

Gadis Remaja ( nonikku )

Ketika Gadismu sudah remaja
Jagalah untuk selalu ceria
Ikutlahlah membuat sejarah hidupnya

Buatlah dirimu sedikit rela atas kritiknya
Tentang apapun yang menempel dibadan kita
Dari kaki sampai kepala
Walau sedikit Korea ...

Tetap tersenyum ( kecut ) didepan Kaca
Semoga ini tak berlangsung Lama
Karena sebentar lagi gadismu dewasa
Entah apalagi yang Dia ingikan dari papanya agar Dia Bahagia ..


Senin, 09 Oktober 2017

Petang Puluh Telu




Dan Ketika Anak sudah telu
Jangan terlalu banyak berharap terhadap hak hakmu
Melihat mereka bisa ngguyu sudah terasa syahdu
“Pentalitan” adalah hal biasa untuk buat mereka rindu kedatanganmu

Dan ketika sudah engkau putuskan untuk punya anak Telu
Hari hari seakan cepat menuju subuh
Waktu waktu kian cepat berlalu
Sementara anak telu tak pernah putus untuk nyusu

Dan ketika anak telu sudah mulai bisa unggah ungguh
Tidak berlaku lagi tidur dengan dongeng atau lagu
Mereka sudah mulai membangun sendiri dunianya yang lucu
Bersama kroni, teman sebaya, dan adik lugu

Dan ketika anak sudah telu
Maka relakan hal hal bersejarahmu berlalu
Relakan  kenangan kenangan dulu termakan anakmu
Dan ketika pulang  menjumpai mereka nyenyak turu
Gambarkan sketsa doa dan mimpimu
Dan biarlah mereka yang menuntaskan sketsamu
Menjadi lukisan yang indah untuk hadiah ulang tahunmu

Elwe
Lutfiwidyan.blogspot.com

Rabu, 27 September 2017

Tenang saja Belanda Masih Jauh

Ini adalah istilah zaman dahulu yang bertujuan untuk kita tidak menjadi panik dan bisa berfikir jernih dalam melakukan tindakan atau penyelesaian permasahan yang sedang terjadi dan berhubungan dengan deadline waktu, sehingga hasilnya nanti akan bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan target masing masing pekerjaan atau permasalahan tersebut.

Mengapa memakai nama Belanda ? padahal yang jauh tidak hanya negara Belanda, ada banyak negara yang jauh dari kita terutama negara negara yang bermukim dibenua Eropa, bisa jadi karena Belanda cukup lama menjajah Indonesia dan perilaku penjajah yang sering sewenang wenang sehingga masyarakat waktu itu mengistilahkan Belanda adalah juragan kita, bahwa jangan sampai bermasalah dengan Belanda atau bisa juga karena ketika Zaman perang kita tidak pernah melakukan perlawanan secara langsung karena kekuarangan peralatan persejataan, yang kita lakukan adalah gerilya, melakukan perlawanan disaat mereka lengah pada malam hari sehingga ketika melakukan aksinya pejuang kita selalu berhati hati dan untuk mensukseskan aksinya pejuang kita memakai istilah "tenang saja belanda masih jauh"artinya tidak perlu grusa grusu harus cermat, dan waspada.

Dan kata kata itu sanggup menenangkan para pejuang waktu itu sehingga mereka berhasil dalam misinya dengan tenang dan aman.

Banyak versi asal kata tersebut yang jelas secara umum dahulu istilah ini adalah peringatan untuk selalu bertindak hati hati dan cermat, tidak buru buru dan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan.
Lain dulu lain sekarang, istilah ini sudah mulai bergeser dalam praktik penggunaanya pada saat ini "belanda masih jauh"berarti santai tidak perlu tepat waktu, artinya banyak hal hal penting yang seharusnya bisa selesai lebih cepat, mereka bisa tunda dengan dalih tenang saja belanda masih jauh, ini terjadi hampir disemua kalangan mulai dari pelayanan dan birokrasi yang berbelit.

Fenomena arti baik menjadi arti tidak baik, sering terjadi di negeri kita, karena pada dasarnya arti kebaikan yang berlangsung lama menjadi keresahan buat orang orang yang bertolak belakang dengan arti tersebut dan mereka sepakat memutar balikkan menjadi istilah untuk memperkuat alasan kemalasan ataupunyang menguntungkan golongan mereka.

Dan sialnya generasi terbaru dari kita sekarang semakin tidak mengerti istilah dan arti sebenarnya dari kiasan kiasan tempo dulu yang bermakna baik.

tenang saja belanda masih jauh ...






Rabu, 20 September 2017

Gembeng



Kata gembeng hampir sudah jarang di ungkapkan pada saat ini dimana kata gembeng yang berarti mudah menangis atau gampang meneteskan air mata, terutama yang sering terjadi pada anak anak kita, mereka lebih familiar dengan ucapan cengeng untuk mengartikan tersebut.

Gembeng sendiri adalah proses akhir dimana seseorang mengalami kedukaan dan kesedihan yang mendalam ataupun keharuan yang sangat tentang suatu peristiwa yang menggembirakan sekalipun,  dengan ditandai keluarnya air mata dan perubahan emosi seseorang, bisa karena kesakitan fisik maupun kesakitan hati dimana gembeng dengan kesakitan fisik lebih didominasi oleh anak anak, sedangkan gembeng dengan kesakitan hati umumnya terjadi pada usia remaja ataupun dewasa dan lebih khusus dengan genre perempuan.

Di sini sudah terjadi diskriminasi genre seolah olah gembeng hanya berlaku pada tiga jenis manusia, anak anak, remaja, dewasa dan harus perempuan, padahal istilah gembeng seharusnya ditujukan untuk semua jenis kelamin orang yang ada dimuka bumi ini, termasuk seorang laki laki baik itu anak anak sampai dewasa.

Tetapi yang terjadi adalah penolakan penolakan berupa nasihat, sindiran bahkan propaganda dimana seorang laki laki tidak boleh mengeluarkan air mata meski sakit baik itu fisik maupun hati, karena gembeng hanya berlaku buat para perempuan saja, dan meskipun tidak melalui proses keharuan ataupun kedukaan yang mendalam, seorang perempuan sah sah saja apabila mengeluarkan air mata sewaktu waktu, every time every where, ini tidak bisa berlaku kebalikan kepada laki laki.

Penolakan berupa nasihat ini juga terjadi pada saya, karena doktrin yang saya terima dari orang tua selalu begitu bahwa tidak pantas laki laki menangis sehingga ini berlaku ketika saya mempunyai anak laki laki, pesan itu saya teruskan kepada mereka apapun alasannya, dengan harapan nantinya anak laki laki saya akan menjadi seorang yang tegar dan survive dalam berbagai keadaaan yang dihadapinya, sedih atau bahagia.

Hal ini berlangsung lama dan semua berjalan normal dan disepakati, mau atau tidak mau oleh para lelaki.

Hingga sampai saat dimana gembeng sudah tidak seoriginal zaman kita yaitu zaman dimana semua pesan dan nasihat disampaikan secara langsung dan disertai contoh contoh yang ada, bisa berupa dongeng, sejarah kejadian nyata sampai kepada mitos dan semua itu kita bisa ingat dan jalankan dengan baik sampai sekarang.

Tetapi tidak berlaku untuk jenis “manusia tertentu” dimana semua bisa diwujudkan sesuai “pesanan”atau kebutuhan bahkan gembeng pun begitu, sekarang di era yang banyak penipuan ini gembeng adalah senjata paling ampuh untuk mengelabui sesama, dengan tidak melalui proses duka, sakit dan haru, air mata bisa dibuat berderai deras sekali, sehingga banyak empati lahir dari yang melihatnya apalagi yang melakukan aksi gembeng palsu ini seseorang yang populer dalam hal tertentu dan untuk tujuan tertentu, maka yang terjadi adalah berbondong bondong bantuan “moril dan spirituil ”untuk membela orang yang mempunyai kepentingan dibalik aksi gembeng palsunya.

Banyak hal terjadi melalui manipulasi aksi yang berkedok gembeng ini, terutama hal hal yang bersifat penipuan, menipu pak hakim dengan tangisnya ketika ditanya tentang korupsinya, menipu istrinya dengan air mata ketika ketahuan belangnya, menipu rakyatnya dengan kegembengannya ketika bencana yang disebabkan oleh kebijakannya tiba, dan Fenomena ini yang menyebabkan bahwa gembeng adalah perwujudan dari proses ungkapan yang alamiah dari perasaan yang sedih, sudah tidak relevan lagi dan gembeng sudah bisa di produksi secara masal dan komersil karena dari hasil meng”gembeng”kan diri ini banyak orang yang sukses tidak jadi terproses masalahnya, dan dari gembeng palsu ini banyak aksi simpati dari masyarakat luas sehingga banyak hal hal yang sudah “sepertinya salah” menjadi tidak salah. 

Lebih memprihatikan dengan remaja kita sekarang, apa yang kita nasihatkan kepada mereka, seperti orang tua kita nasihatkan dulu bahwa “jadi anak jangan gembeng jangan mudah menyerah jika hal hal yang menyakitkan mendera dirimu, tetapi gembeng lah untuk empati kepada sesama agar jiwamu tetap terjaga dari rasa derma dan suka menolong sesama yang lagi berduka”.

Yang terjadi luar biasa mereka over empati sedikit ada peristiwa menyedihkan, tidak perduli apakah berita ini benar atau hoax, mereka langsung sedih, menangis, meraung dan mengeluarkan air mata banyak banyak, tetapi di saat yang sama remaja kita ini langsung bisa tertawa terbahak bahak, semangat sampai guling guling ketika ada temannya yang membawa kabar “sedikit” gembira dan mereka sudah lupa baru saja mereka menangis untuk ikut berbela sungkawa kepada kesedihan temannya.

Ya .. sejak gembeng sudah ”Emoticon” nya, remaja kita jadi semakin jauh memaknai arti gembeng yang sebenarnya, dan akan semakin jarang kata kata ini diucapkan untuk nasihat nasihat pada generasi berikutnya, yang menakutkan adalah mereka sudah terbiasa untuk menyatakan empatinya lewat emoticon tidak perlu tegur sapa apalagi sampai bertemu muka, dan anaehnya bagi yang berduka dengan banyak emoticon gembeng yang dia terima, sudah sangat terharulah mereka dengan membalas emoticon serupa diiringi ketikan ucapan terima kasih yang tak terhingga .. PARAH ! 

Saya menulis ini hanya untuk mengingatkan kepada saya dan juga anda untuk mengembalikan lagi gembeng pada jalur yang sebenarnya bahwa gembeng itu harus melalui proses nyata yaitu melalui proses yang mengandung kedukaan dan empati yang mendalam atau juga pada tingkat keharuan yang luar bisa atas penghargaan kebanggaan dalam peristiwa kehidupan kita ataupun kehidupan sesama kita, sehingga air mata ini keluar melalui proses yang benar tanpa variabel rekayasa dan tidak sia sia.

Jangan sampai jempol remaja kita sudah biasa mengirim emoticon “gembeng”  kesedihan temannya sambil tertawa ...

Original by
Elwe
Lutfiwidyan.blogspot.com
ASU – Art of Surabaya

Selasa, 20 Desember 2016

Om Telolet Om

"om telolet om"

Bersahajanya indonesia
hanya karena klakson yg berbunyi telolet, semua warga berduyun duyun kepinggir jalan, anak anak membawa poster bertuliskan "om telolet om" dan ketika om sopir membunyikan klasonnya maka bersoraklah semua pengunjung yg hadir.

Saya melihat bahwa kebahagiaan ternyata tidak memerlukan macam bahan bahan yg rumit yg harus diolah sedemikian rupa untuk menyajikan suatu ramuan atau keadaan yg bisa membuat orang menjadi bahagia.
dan ketika ramuan atau keadaan yg diciptakan untuk menjadi bahagia itu ditukar dengan sejumlah rupiah untuk menebusnya maka yg terjadi adalah bahagia itu semu artinya bahagia yg ada perhitungan untung dan ruginya, kalau untung ya bahagia kalau rugi ya ndak jadi bahagia.

fenomena "telolet" ini membawa kebanggaan tersendiri buat om om sopir bus itu, kita semua tahu selama ini yg namanya bus itu gak ada yg mau menunggu kedatangannya tanpa sebab.
Yang ada malah dilempar lemparin, atau dibicarakan diradio tentang sisi sisi jeleknya saja karena banyaknya kecelakaan yg disebabkan oleh bus bus tersebut, padahal kalau kita berfikir kembali para "om om sopir" itu berangkat kerja niatnya ya bukan untuk nubruk orang atau nabrak yg lainnya, karena hanya momenya pas saja jadi kecelakaan terjadi tapi yg dapat salah ya PO nya, ya sopir busnya dll.
Inilah saatnya "hariraya"nya para om om sopir bus setelah sekian lama tidak pernah dielu elukan oleh masyarakat banyak bahkan ketika mereka membantu mengangkut para "pendemo" beberapa waktu lalu, nyaris tidak ada satupun warga pendemo yg menyatakan terima kasih pada para om sopir itu yg telah mengantarkan dengan selamat sampai ke rumah masing masing, seakan mereka pulang dengan terbang pakai permadani.

inilah saatnya kita berterima kasih pada para "om telolet" itu, karena dengan ketulusan mereka memencet klason anak anak kita jadi bahagia, mereka kreatif menulis poster dan berani tampil dipinggir jalan untuk meminta klason telolet dan ketika klason berbunyi mereka langsung bersorak sorai menyambutnya.
Siapa tahu diantara anak anak tersebut bapaknya juga aktif demo dan pulangnya lupa berterima kasih pada om sopir yg mengantarnya, siapa tahu ...

Ternyata bahagia itu sederhana kalau kita iklash menciptakannya, tidak usah dilihat dari hukum mana, karena selama ini mencari bahagia bagi kita ketentuan dan syaratnya banyak.
Tetapi "om telolet" menepis itu, bahagia bisa tanpa syarat asal iklash dan tidak dibuat buat apalagi diperhitungkan.

semoga kebahagiaan yang sederhana ini awet dan mari sama berdoa buat telolet ini agar "halal" terus hukumnya sehingga bisa menghibur kita dijalan, menghibur anak anak kita ditengah keadaan yg kurang bahagia ini.

bersahajalah indonesia

bravo "om tolilet om"

salam ASU
www.lutfiwidyan.blogspot.com

Selasa, 09 Agustus 2016

Belum Waktunya

Aku selalu tahu kamu pulang
Tapi kamu tak pernah tahu aku pulang
Karna kamu pasar isuk dan aku pasar sore

Aku tahu baumu yg amis dan panas
Tidak pernah tahu bau harum dan sejukmu
Dan kamu hanya tahu bau harumku
Karena kamu pasar isuk dan aku pasar sore

Yang aku tahu kamu selalu pulang
Dan yang kamu tahu aku selalu datang

Ya .. karna kamu pasar isuk aku pasar sore

Selasa, 07 Juni 2016

Duka (sembunyikan)

Aku melukis hidup
bergaya surialis
aku melukis dengan kaki
tangan sudah tidak peduli
Campur warna warna dari cat kaku
beku ..
air mata jatuh coba bantu cairkan cat beku
tidak disuruh, diperintah, jatuh deras basahi kaki yang kaku

aku injak cat dan air mata
biar tercampur segala warna tidak ada duka

kuatkan ibu jari
sebagai pengganti
kuas yang kau simpan rapi

aku melukis ini
air mata bercucuran
tidak ada yang bisa melihat lukisan
hanya air menggenang
sisa sisa kejayaan luka yang bah

selesai
aku berjalan dengan satu kaki
tak mau jejaku diikuti

Ah..
jejakku terlihat
ada yang menetes dari ibu jari
cat dengan beragam warna
air mata yang membuatnya
kaku, beku dan terjatuh ..
Ia yang tidak bisa menyembunyikan luka
meski sudah semua warna aku satukan padanya

Salam ASU
Art Of surabaya
Juni 2016