Jumat, 04 Januari 2013

Terlalu

Aku kirim sajak padamu tanpa ragu meski pilu 
dan kulihat senyum paksamu mengiringi rindu yang tak terlalu

Gerah

Malam gerah, desau angin terpaksa lihat pertapa gelisah tentang lamanya masa| hatinya bertanya Tuhan .. ini rindu punya siapa

Terlalu lama

Cinta itu terlalu dahsyat menggerus karang hatiku 
hingga ketika air surut 
bahkan perciknya tidak mampu menggapai ceruk rinduku

Subuh

Subuh luruh, bathin teduh sepi seakan larut, 
banyak pinta mengangkasa berharap berkah, 
Tuhan jagalah aku, keluargaku dan teman temanku

Pohon

Kerumunan yg sepi,
keramaian tak berbicara, 
berjajar tak saling menyapa 

Entah

Tersenyum dedaunan pada awan yg guyurkan hujan semalam, 
meski tak tau dari kesedihan ataukah kebahagian yg ia tumpahkan

Tangisan semalam

Terik pagi ini mencoba hilangkan duka deras semalam, 
meski tak bisa tutupi ada sisa air mata di tanah pantulkan sinarmu

Cemburu

Senja itu merah serupa gincu 
yang ketika keluar serapah itu adalah pilu pembunuh rindu

Tukang Taman

Pagi cerah tidak menyenangkan bagi tukang taman 
yg berharap gerimis datang membantunya menyiram,
dikala badan serasa tak bertulang

Padi

hijaumu sejukkan mata 
dan ketika engkau menguning 
masih saja ada yg kau tinggalkan untuk kehidupan 
sebelum akhirnya mati 

Pagut

Jangan lepas pagutanmu
karna kamu tau malam 
adalah bibir indah tak bergincu